PT Angkasa Pura II menargetkan dapat merampungkan pembangunan stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada akhir Maret 2017. Rencananya kereta bandara yang menghubungkan stasiun Manggarai dan stasiun di Bandara Soekarno-Hatta akan mulai beroperasi pada Juli 2017.
Things you cannot measure, you cannot control.“
Apa saja Key Performance Indicator yang menarik untuk dievaluasi terkait kereta bandara? Apa saja key performance indicators yang penting diperhatikan dalam pembangunan dan pengoperasian kereta bandara ?
“Stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan selesai pada Maret 2017 atau bersamaan dengan selesainya pembangunan stasiun Skytrain,” menurut Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT Angkasa Pura II.
Pembangunan stasiun senilai Rp 160 miliar itu sendiri sudah dimulai sejak Juni tahun 2015 lalu. Nantinya bangunan tersebut akan bisa menampung hingga 3.500 penumpang. Stasiun ini akan dilengkapi dengan ticketing counter, public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, musholla, station headroom, konektivitas ke integrated building serta stasiun Skytrain.
Waktu tempuh kereta dari stasiun Manggarai ke Bandara Soekarno-Hatta akan memakan 45 menit. Kereta bandara ini akan mulai beroperasi pada Juli 2017 dengan enam kereta berkapasitas 272 penumpang atau dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 35.000 penumpang. Total trek dari kereta bandara ini sejauh 36,3 km.
Saat ini dalam 1 hari Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani penerbangan sekitar 150.000 penumpang. Diperkirakan kereta bandara akan mengurangi 20 persen-30 persen volume kendaraan umum atau pribadi yang menuju bandara.
Dari perspektif transformasi manajemen kinerja, ada beberapa hal lanjutan yang harus dilaksanakan.
Pertama, di seluruh kota besar yang memiliki kemacetan tinggi ke bandara seperti Surabaya, Bandung, Makassar, dan kota lainnya, inisiatif serupa harus dijalankan.
Kedua, pembangunan kereta bandara di setiap kota tersebut perlu diberikan KPI yang jelas. Menurut saya, inilah daftar key performance indicators yang penting diperhatikan dalam pembangunan dan pengoperasian kereta bandara, yakni :
- Coverage: persentase kota besar Indonesia yang telah memiliki kereta bandara
- Design phase: kecepatan selesainya desain kereta bandara
- Budgeting: kecepatan turunnya dana pembangunan kereta bandara
- Land acquisition : kecepatan pembebasan lahan
- Construction: kecepatan pembangunan jalur kereta
- Operational: lama waktu keterlambatan selesainya pembangunan jalur kereta dibanding rencana awal
- Capacity: kapasitas jumlah penumpang harian kereta bandara
- Operation time: lama waktu operasi, jam awal dan jam akhir
- Regularity: jumlah berapa kali keberangkatan per hari
- Punctuality: ketepatan waktu keberangkatan
- Punctuality: ketepatan waktu ketibaan
- Maintenance: jumlah breakdown time kereta tidak beroperasi
- Customer Satisfaction: kepuasan pengguna kereta pada kenyamanan
- Traffic: jumlah pengurangan kemacetan lalu lintas mobil di area bandara
- Traffic: persentase perpindahan penumpang dari penggunaan mobil ke kereta
- Speed: kecepatan kereta untuk mencapai bandara
- Comfortability: jarak dari kereta ke gerbang keberangkatan
- Price: harga tiket kereta ke bandara
Selain KPI di atas, tentu masih banyak lagi turunan key performance indicator yang dapat diperhatikan dan dikelola. Daftar key performance indicator yang saya cantumkan di atas merupakan daftar IKU yang menurut saya adalah yang terpenting untuk setiap tahapnya (dap).
Nikmati sajian artikel manajemen berkualitas setiap Senin.
Silakan bookmark halaman website ini untuk memudahkan.
Selamat beraktifitas…